I begin with - Al fateha

Sunday, November 8, 2009

"Who's in Charge?"

"Are'nt you afraid?"

She points to the skies above and said " Who's in charge?"

~~~ Inspired by dear Hajar.

I love this...and will always remember that when Im scared, or when things and people haunt me, I will look up at the sky and say "Allah, you are in charge"...

Hasbiallahu Wa Ni'mal Waqil.

*NOTE* : Allah (The Sacred and The Mighty) is not in a certain place or even needs a place. It is also wrong to say that Allah is everywhere. Read comments for further explanation.

8 comments:

fatimah_mastura said...

...........♥...♥
........♥.........♥
.....♥...............♥
...♥....................♥
..♥......................♥
.♥........................♥... ......♥....♥
♥.........................♥... ♥..............♥
.♥.........................♥.. .................♥
..♥.........................♥. ...............♥
...♥.........ALLAHu TA`ALA ....... ♥
.....♥.............LOVES.............♥
........♥... ............US.........♥
...........♥.................. ....♥
...............♥.............. .♥
..................♥..........♥
.....................♥.....♥
......................♥..♥
........................♥
........................♥
.......................♥
........................♥
..........................♥

Anonymous said...

Salaams, so pleased that you have finally found a job. I hope it is one that you like and love.

Ummi's Blog said...

Kepada Ustazah "Ukhti27" Yang Tersayang dan dihormati,

Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hamba yang fakir lagi daif ini mengucapkan Syukran Jazillan pada ukhti yang telah memberi ulasan ini. Hamba telah baca dan merasa bersyukur atas nasihat nasihat Ukhti.

Sesungguhnya, memang benar di dalam aqidah Islam, Allah Azzawajalla TIDAK bertempat dah Allah Azzawajalla Ada dimana-mana sahaja. Kerna ini, sifat Ihsan mesti ada dalam sanubari kita.

Mungkin, kelakuan menunjuk jari kita ke langit bila kita maksudkan Allah dimana itu ialah something symbolic sahaja, dan sesungguhnya rahmat Allah juga datang dari langit.

Ya Ukhti, anti Perasan tak bila sesetengah para Alim dan Habaibs kita berdoa, mereka mengangkat tangan mereka tinggi tingi seolah mereka memohon sesuatu dari langit?
Ana yang daif ini rasa mereka memohon Rahmat Allah yang berada di langit. Betul ke sangkaan ana?

BarakALLAHu fikum.
Fi amanALLAH wALLAHu a`lam bisawab...

Ummi's Blog said...

Salaams Anonymous,

Thank you so much. Please make doa for me and my family. Its a new transition this 2010, and I hope our efforts are blessed. I can only hope for Allah's mercy.

fatimah_mastura said...

BismiLlah wal HamduliLlah...
Sholatu was-Salamu `ala RasuliLlah wa `ala Alihi wa Shohbihi waman walah...
SalamuLlahu `alaikum wa Rahmatuhu wa Barakatuh...


Ya Habibati yang Dimuliakan ALLAH,
Semoga ALLAH `Azzawajalla Melimpahkan segala RahmatNYA yang zahir dan batin kepada anti beserta keluarga. Amiin Ya ALLAH, Ya Rabb, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Hayyu, Ya Qayyum, Ya Dzal Jalali wal Ikram.

Ya Habibati yang Dimuliakan ALLAH,
`Afwan, izinkan hamba untuk membuat sedikit ulasan tentang posting yang satu ini. Tetapi sebelum itu, ribuan maaf dipinta kepada sesiapa sahja ada kaitan dengan nya.

Hamba khawatir kepada para pembaca yang tidak mempunyai asas `ilmu dalam `Ilmu Tauhid, akan membuat kesimpulan bahwa ALLAH itu Berada di langit. wal `iyadzubiLlah. Semoga ALLAH `Azzawajalla Melindungi serta Memelihara kita semua dari kepercayaan dan kefahaman yang sedemikian (Memang ada yang mengajarkan fahaman yang sedemikian oleh kerna itu, dengan IzinNYA jua, hamba terasa terpanggil untuk menyampaikan kebenaran disini.) Amiin ALLAHumma amiin.

Justru, hamba al-faqir wal haqir DisisiNYA ini, ingin menekan disini, bahwa sesungguh nya, ALLAH `Azzawajalla TIDAK terikat dengan jarak, masa, tempat dan keadaan.

Andai kita sedar akan perkara ini, kita akan lebih berwaspada di dalam apa jua tindakan kita. ALLAH itu Maha Mengetahui setiap lintasan hati kita dan DIA Maha Mendengar setiap bisikan hati kita dan ini pada batin kita, apatah lagi pada zahir kita. Dengan demikian, mohonlah senantiasa kepadaNYA agar DIA senantiasa Membimbing kita kepada segala sesuatu yang mengundang Rahmat, Redha dan KeampunanNYA. Insya`ALLAH.

Kepada Habibati yang Dimuliakan ALLAH,
Al HamduliLlah, hamba gembira membaca perkembangan terbaru dari anti. Dugaan yang menimpa keatas kita, sebagai hambaNYA, adalah diatas Kuasa dan Kehendak ALLAH `Azzawajalla. Yang kaya akan Diduga dengan kekayaan nya, yang miskin akan Diduga dengan kemiskinan nya, yang ber`ilmu akan Diduga dengan ke`ilmuan nya, yang jahil akan Diduga dengan kejahilan nya dan seterus nya.

Kita sudah pasti tidak mahu menerima dugaan kerna rasa nya amat pahit untuk ditelan, akan tetapi, kita sebagai hamba yang beriman perlu senantiasa bersangka baik kepadaNYA kerna tiadalah berlaku sesuatu melainkan ada hikmah yang tersirat disebalik dan dihadapan semua itu. Sekecil-kecil dugaan adalah rasa kekhawatiran dalam diri kita, dan ganjaran nya adalah kafarah bagi dosa-dosa kita, apatah lagi dugaan yang lebih besar dari itu.

Sepertimana seorang pemandu yang tidak mengikuti arahan akan disaman atas kecuaian dan tindakkan nya itu; seperti itulah kita sebagai hamba, yang tidak pernah sunyi dari melakukan sebarang kesilapan, lantas, dugaan itu adalah "saman" serta Teguran dariNYA.

Apa yang pasti, apabila kita didugaNYA dengan dugaan, ia adalah setara dengan kemampuan kita dalam `IlmuNYA, kerna ALLAH itu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

ALLAHu Akbar! Maha Lembut, Maha Berkasih Sayang dan Maha Pemaaf Tuhan kita, ALLAH `Azzawajalla. Justru, dengan secara tidak langsung, setiap dugaan akan menjadikan kita hamba yang senantiasa redha dan senantiasa ingin membaiki diri dari tidak baik kepada baik, dari baik kepada yang lebih baik, dengan Izin dan PertolonganNYA jua.

Apa yang perlu kita khawatirkan adalah apabila kita tidak menerima sebarang dugaan DariNYA; kita bisikan ini agar diri kita senantiasa berwaspada serta prihatin terhadap hubungan antara kita denganNYA, al-Khaliq dan kepada setiap makhluk CiptaanNYA.

* Insya`ALLAH, pesanan ini hamba tujukan terutama nya untuk diri hamba, seterus nya kepada sesiapa sahja yang ingin mengambil manfaat dari nya.

Sebelum dan sesudah nya hamba, mohon redha dan maaf, barakALLAHu fikum.
Fi amanALLAH wALLAHu a`lam bisawab...
was-SalamuLlahu `alaikum wa Rahmatuhu wa Barakatuh wa Maghfiratuh...

fatimah_mastura said...

BismiLlah wal HamduliLlah...
Sholatu was-Salamu `ala RasuliLlah wa `ala Alihi wa Shohbihi waman walah...
SalamuLlahu `alaikum wa Rahmatuhu wa Barakatuh...


Saudara-saudariku FiLlah yang Dimuliakan ALLAH,
AstaghfiruLlahal `Adhim wa Atubu `Ilaik. Hamba bersaksi bahwa Tiada Tuhan yang layak Disembah melainkan ALLAH, dan hamba bersaksi bahwa Muhammad ShalALLAHu`alaihiwasalam adalah Utusan ALLAH.

Hamba bertanggungjawab diatas komentar-komentar yang telah hamba sampaikan sebelum ini; kerna tergesa-gesa hamba dalam menyampaikan kebenaran sehingga terdapat kesilapan dalam menyampaian hamba. Kesilapan hamba adalah pada ketika hamba mengatakan bahwa ALLAH itu Ada dimana-mana, maka dengan demikian, ALLAH masih terikat dengan tempat dan waktu. AstaghfiruLlahal `Adhim wa Atubu `Ilaik.

Justru itu, hamba telah mansuh (delete) komentar-komentar yang hamba sampaikan sebelum ini. Komentar itu telah hamba rombak dan titipkan kembali diatas. Mohon dibukakan pintu kemaafan seluas-luas nya kepada hamba. Teguran dan nasihat dari antum amat hamba alu-alukan kerna antum berhak melakukan demikian andai hamba melakukan sebarang kesilapan dan kecuaian. Syukran jazilan.

Oleh yang demikian, hamba yang hina disisiNYA ini ingin menekan sekali lagi disini bahwa, sesungguh nya, ALLAH `Azzawajalla Maha Ada, TIDAK terikat dengan tempat dan waktu, bahkan ALLAH yang Menggenggam dan Mengatur tempat dan waktu. ALLAH diluar batas ruang dan waktu; lepas dari segala keterikatan tempat dan waktu, bahkan ALLAH yang Mencipta tempat dan waktu.

Adapun menunjukkan jari telunjuk sebagai isyarat, contoh ketika kita melafazkan kalimah Tauhid dalam dzikr munajat dan ketika Tashyahud dalam solat, adalah petanda kita Mentauhidkan ALLAH. Bukan menunjukkan jari telunjuk untuk mengisyaratkan di mana ALLAH atapun lokasi ALLAH, dikhawatirkan perkara ini akan menggungat aqidah lantas keimanan kita, lebih-lebih lagi kepada mereka yang tidak mempunyai asas `ilmu dalam `Ilmu Tauhid wal `iyazubiLlah.

Adapun berdoa menghadapkan telapak tangan kita ke langit adalah merupakan adab yang telah ditunjukkan oleh Baginda Nabi ShalALLAHu`alaihiwasalam, yang patut untuk kita sebagai ummat untuk mencontohi nya. Sebagaimana kita solat menghadap ke Ka`bah bukan bererti ALLAH Ada di Ka`bah, namun ALLAH `Azzawajalla Menghadapkan semua yang solat PadaNYA kearah Ka`bah. Bisa sahja kita sesekali melihat keatas ketika berdoa, kerna langit adalah lambang Keagungan dan Kemuliaan ALLAH `Azzawajalla.

P/s : Ya Habibati yang Dimuliakan ALLAH, hamba mohon maaf sekali lagi kerna telah "mencomotkan" ruang komentar anti ini. Hamba berharap agar mana-mana komentar yang telah hamba delete itu, anti dapat delete nya langsung.

Apa yang anti bisa lakukan adalah click pada gambar rubbish bin, kemudian click "remove forever". Syukran jazilan diatas kesabaran serta kebaikan anti.

Sebelum dan sesudah nya hamba mohon maaf dan redha, barakALLAHu fikum wa jazakumuLlahu khairal jaza`.
Fi amanALLAH wALLAHu a`lam bisawab...
SalamuLlahu `alaikum wa Rahmatuhu wa Barakatuh wa Maghfiratuh...

Ummi's Blog said...

Kepada Ustazah "Ukhti27" Yang Tersayang dan Dihormati,

Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Teguran ini amat dialu-alukan kepada hamba kerna sesungguhnya Ilmu Tauhid ialah Ilmu yang luas dan dalam dan hamba yang daif ini suka membaca ulasan-ulasan Ukhti.

Malah, Hamba telah discuss dengan suami hamba akan apa harus kita jawab apabila anak-anak kami bertanya "Ummi, Where is Allah?"
Buat masa ini, kami berdua hanya menjawab "Allah is watching you" kerna si Abang itu masih lagi kechil untul memahami ulasan yang panjang dan lebar. hee.

Hamba berharap, suatu hari, anak-anak kami menjadi hamba-hamba yang Alim dan akan faham Ilmu Tauhid dan juga bahawa Allah Azzawajalla TIDAK terikat kepada sesuatu Tempat.

Jazakallahu Khayran. Semoga Allah(swt)berkati anti.

fatimah_mastura said...

BismiLlah wal HamduliLlah...
Sholatu was-Salamu `ala RasuliLlah wa `ala Alihi wa Shohbihi waman walah...
SalamuLlahu `alaikum wa Rahmatuhu wa Barakatuh...


Ya Ustazah yang Dimuliakan ALLAH,
Amiin ALLAHumma amiin diatas doa nya. Insya`ALLAH, kita saling doa-mendoakan, tegur-menegur dan nasihat-menasihati.

Diatas Kuasa dan KehendakNYA jua, hamba terpanggil untuk menyampaikan komentar hamba ini, kerna dalam `Ilmu Tauhid kita tidak boleh lagi "modify".

Andai `Ilmu Tauhid dan Aqidah kita sudah bercelaru, ia akan menjejaskan keimanan kita dan seterus nya kepada amalan seharian kita. ALLAHu ALLAH. Semoga ALLAH `Azzawajalla senantiasa Membimbing kita dengan Taufiq, Hidayah dan `InayahNYA ke jalan yang Lurus; jalan yang DIA Cintai dan Redhai.

Semoga ALLAH `Azzawajalla tidak Mencabut keimanan kita setelah DIA Kurniakan keimanan itu kepada kita; sehingga kita hidup dan wafat dalam keadaan benar-benar beriman kepadaNYA. Amiin amiin amiin ya ALLAH, Ya Rabb, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Hayyu, Ya Qayyum, Ya Dzal Jalali wal Ikram.

Teruskan menyampaikan kebaikan mahupun da`wah ya Habibati liLlahi Ta`ala, kerna ia merupakan kewajipan kita bersama, jangan berhenti. Kita sama-sama menyampaikan nya kepada diri kita, ahli keluarga, sahabat-handai, kepada ummah walaupun hanya dengan satu ayat (blog ini merupakan salah satu perantara kita).

Walaupun tiada siapa yang sudi membaca, mendengar atau menghargai nya, percayalah, ALLAH dan RasulNYA ShalALLAHu`alaihiwasalam Mengetahui dan Menghargai nya.

Ya, ALLAH dan RasulNYA tidak Berhajat kepada kebaikan yang kita lakukan, lantas ia merupakan untuk diri kita sendiri; bekalan kita untuk MenghadapNYA nanti. Siapa menanam, dia menuai.

Melakukan kebaikan itu juga menujukkan bahwa betapa kita rasa bersyukur diatas Ni`mat yang telah DIA Kurniakan keatas diri kita. Terutama nya Ni`mat Iman dan Ni`mat Islam kerna telah Menjadikan kita diantara hamba-hambaNYA yang beriman dan bernabikan Sayyidina Muhammad ShalALLAHu`alaihiwasalam; KekasihNYA dan Penghulu sekalian Nabi. ALLAHu Akbar wa liLlahil Hamd!

Teruskan mencari `Ilmu ya Habibati, walaupun sekadar membaca buku (buku yang bermanfaat). Kita sama-sama usahakan untuk menghadirkan diri ke Majlis `llmu; setidak-tidak nya seminggu sekali. Kerna menghadiri Majlis `Ilmu seorang yang `Alim adalah lebih baik pahala nya dari kita solat sunnat sebanyak seribu raka`at, menziarahi seribu orang pesakit, menghadiri pengebumian seribu jenazah (memandikan, mengkafankan, menyolatkan, mengiringi ke pusara dan mengebumikan). ALLAHu Akbar wa liLlahil Hamd!

Dan ingatlah bahwa, ini cuma 1 daripada ganjaran-ganjaran yang telah ALLAH `Azzawajalla Sediakan untuk para penuntut `Ilmu; kita duduk mendengar dan berlajar sahja, Ganjaran nya sehebat itu, belum lagi ganjaran pada setiap langkah yang kita ambil untuk ke Majlis `Ilmu tersebut.

Hadir nya kita ke Majlis `Ilmu juga merupakan amalan kebaikan, lalu bagaimana pula dengan kebaikan-kebaikan yang lain kita lakukan pada setiap nafas, setiap saat, setia hari? ALLAHu Akbar wa liLlahil Hamd!

Sekali lagi, diatas kalam bicara hamba yang mungkin menguris hati anti serta antum sekalian, hamba mohon maaf dan redha, zahir dan batin, dunia dan Akhirat...
BarakALLAHu fikum wa jazakumuLlahu khairal jaza`.

Dari seorang hamba yang mengharapkan teguran, nasihat dan doa dari antum sekalian, fi amanALLAH wALLAHu a`lam bisawab...
was-SalamuLlahu `alaikum wa Rahmatuhu wa Barakatuh wa Maghfiratuh.